March 31, 2011

Nama : Ateng Achmad Reza A
Npm : 11110206
Kelas : 1ka26

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.


B. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

Siksaan yang sifatnya psikis misalnya :

Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.

Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.

Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :

a. Claustrophobia dan Agoraphobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup dan tempat terbuka.

b. Gamang
merupakan suatu ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi.

c. Kegelapan
merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap.

d. Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.

e. Kegagalan
merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.

Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanak-kanak.


C. Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung

b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah


Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

a. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya

b. usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah.

c. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan


Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna

b. terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi

c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial


Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorong ke arah :

a. Positif : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha gara tetap survive dalam hidup.

b. Negatif : trauma yang diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.


D. Penderitaan dan Perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.


E. Penderitaan dan Sebab-sebabnya

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk.

b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.


F. Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah bagian dari kehidupan.


Sumber : Digital Books Ilmu Budaya Dasar