Ateng Achmad Reza A
11110206
2KA24
PENDAHULUAN
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
TEORI
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
Konsensus adalah sebuah frase untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antarkelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk mendapatkan konsensus pengambilan keputusan.
PEMBAHASAN
A. Sebab-sebab Konflik
- Persaingan terhadap sumber-sumber daya yang langka
- Ketergantungan tugas (interdependence)
- Kekaburan batas-batas bidang kerja
- Kriteria kinerja yang tidak sesuai
- Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas
B. Tipe-tipe Situasi Konflik
- Konflik Vertikal : konflik terjadi antara atasan & bawahan.
- Konflik Horizontal : terjadi antara sesama karyawan atau kelompok yg berada pad hierarki yg sama.
- Konflik Garis Staff : bila konflik terjadi antara staff pada bidang tertentu.
- Konflik Peranan : terjadi bila komunikasi antar anggota tidak kompetibel bagi pemegang peranan.
C. Fase-fase Konflik
- Fase Klasik : konflik bisa muncul tapi bersifat sementara & harus diselesaikan pihak manajemen.
- Fase Hubungan Antar Manusia : konflik itu ada tapi bisa dihindari & perlu diatasi
- Fase Kontemporer : konflik adalah hal yg tak dapat dihindari dari kehidupan organisasi. Konflik merupakan kenyataan hidup yangg harus dipahami & bukan ditentang.
D. Metode Penyelesaian Konflik
- Dominasi & Penekanan
- Kompromi : Pemisahan, Arbitrasi
- Pemecahan Masalah Integratif : Konsensus, Konfrontasi, Penentu Tujuan
Sumber :