October 8, 2012


KALIMAT MAJEMUK
A. Pengertian Kalimat
       Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai  frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
       Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).[1]
       Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih sebagai hasil penggabungan atau perluasan.
1) Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
       Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya sejajar sebagai hasil penggabungan dua klausa atau lebih. Kata penghubung yang biasa dipakai adalah: dan, atau, dan tetapi. Sehingga menghasilkan tiga variasi majemuk setara, yaitu sebagai berikut:
a) Kalimat majemuk setara penggabungan atau penyertaan, menggunakan kata penghubung dan.
b) Kalimat majemuk setara pemilihan, menggunakan kata penghubung atau.
c) Kalimat majemuk setara pertentangan, menggunakan kata penghubung tetapi.
2) Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)
       Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan terhadap salah satu, beberapa, atau semua unsurnya hingga membentuk pola baru, misalnya S-P-O-K dengan S-P.[2]
       Pola pokok dalam kalimat berkedudukan sebagai klausa utama, sedangkan pola hasil perluasan berkedudukan sebagai klausa bawahan. Variasi Pola kalimat majemuk bertingkat dapat berupa:
1) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti subjek.
2) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti predikat.
3) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti objek.
4) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan pengganti keterangan.
3) Kalimat Majemuk Campuran
       Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang kedudukan sebagian klausanya sejajar dan sebagian yang lain bertingkat. Pembentukan pola baru diperoleh dari hasil penggabungan dan perluasan.[3]


       [1] Nina Widyaningsih, Kalimat Dalam Bahasa Indonesia http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf, h.1.
       [2] Sri Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 3 (Bogor: Quadra, 2008), h.18.
       [3] Sri Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 3 (Bogor: Quadra, 2008), h.19.


DAFTAR PUSTAKA

Sri Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 3, Bogor: Quadra, 2008.
Nina Widyaningsih, Kalimat Dalam Bahasa Indonesia http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf