KALIMAT
MAJEMUK
A.
Pengertian Kalimat
Sekurang-kurangnya
kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek
(S) dan predikat (P). kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat,
pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang seperti itu hanya dapat disebut
sebagai frasa. Inilah yang membedakan
kalimat dengan frasa.
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).[1]
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih sebagai hasil
penggabungan atau perluasan.
1)
Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat
majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya sejajar
sebagai hasil penggabungan dua klausa atau lebih. Kata penghubung yang biasa
dipakai adalah: dan, atau, dan tetapi. Sehingga menghasilkan tiga
variasi majemuk setara, yaitu sebagai berikut:
a) Kalimat majemuk setara penggabungan
atau penyertaan, menggunakan kata penghubung dan.
b) Kalimat majemuk setara pemilihan,
menggunakan kata penghubung atau.
c) Kalimat majemuk setara pertentangan,
menggunakan kata penghubung tetapi.
2)
Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)
Kalimat
majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya
bertingkat sebagai hasil perluasan terhadap salah satu, beberapa, atau semua
unsurnya hingga membentuk pola baru, misalnya S-P-O-K dengan S-P.[2]
Pola
pokok dalam kalimat berkedudukan sebagai klausa utama, sedangkan pola hasil
perluasan berkedudukan sebagai klausa bawahan. Variasi Pola kalimat majemuk bertingkat
dapat berupa:
1) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan
pengganti subjek.
2) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan
pengganti predikat.
3) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan
pengganti objek.
4) Kalimat majemuk bertingkat klausa bawahan
pengganti keterangan.
3)
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat
majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang kedudukan sebagian klausanya
sejajar dan sebagian yang lain bertingkat. Pembentukan pola baru diperoleh dari
hasil penggabungan dan perluasan.[3]
[1] Nina Widyaningsih, Kalimat Dalam Bahasa Indonesia http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf, h.1.
DAFTAR
PUSTAKA
Sri Sutarni dan Sukardi, Bahasa Indonesia 3, Bogor: Quadra, 2008.
Nina Widyaningsih,
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf